![]() |
Candi Ratu Boko |
Sejarah
Males Megawe - Candi Ratu Boko adalah sebuah wisata jogja reruntuhan situs istana ratu boko yang masih tersisa. Situs ini menampilkan atribut sebagai tempat berkegiatan atau situs permukiman, namun fungsi tepatnya belum diketahui dengan jelas. Ratu Boko diperkirakan sudah dipergunakan orang pada abad ke-8 pada masa Wangsa Sailendra (Rakai Panangkaran) dari Kerajaan Medang (Mataram Hindu). Dilihat dari pola peletakan sisa-sisa bangunan, diduga kuat situs ini merupakan bekas keraton (istana raja). Pendapat ini berdasarkan pada kenyataan bahwa kompleks ini bukan candi atau bangunan dengan sifat religius, melainkan sebuah istana berbenteng dengan bukti adanya sisa dinding benteng dan parit kering sebagai struktur pertahanan. Sisa-sisa permukiman penduduk juga ditemukan di sekitar lokasi situs ini.Nama "Ratu Baka" berasal dari legenda masyarakat setempat. Ratu Baka (bahasa Jawa, arti harafiah: "raja bangau") adalah ayah dari Loro Jonggrang, yang juga menjadi nama candi utama pada kompleks Candi Prambanan. Kompleks bangunan ini dikaitkan dengan legenda rakyat setempat Loro Jonggrang.
Secara administratif, situs ini berada di wilayah dua Dukuh, yakni Dukuh Dawung, Desa Bokoharjo dan Dukuh Sumberwatu, Desa Sambireja, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Indonesia. Situs Ratu Baka terletak di sebuah bukit pada ketinggian 196 meter dari permukaan laut. Luas keseluruhan kompleks adalah sekitar 25 hektar.
Akses
Jika kita dari candi prambanan letaknya hanya beberapa menit ke arah selatan melewati pasar Prambanan menuju Piyungan yang dapat di akses dengan kendaraan apapun.Tarif
ParkirMotor : Rp 3.000
Mobil : Rp 10.000
Tiket Masuk
Dewasa : Rp 25.000
Anak2 : Rp 10.000
Jangan mengambil apapun selain gambar, Jangan meninggalkan apapun kecuali tapak kaki atau jejak, Jangan membunuh apapun kecuali waktu
Maps